URBAN LEGEND
awassss..!!!!!
( 1 )
“SECURITY GUARD”
“SATPAM”
Larut malam, dua orang mahasiswi sedang sibuk mengerjakan tugas mereka di perpustakaan. Ketika mereka sedang sibuk di depan laptop mereka, seorang satpam mendekati mereka dari belakang.
“Perpustakaan sudah hampir tutup.” Kata satpam itu, “Kenapa kalian belum pulang?”
“Kami
harus mengumpulkan tugas ini besok pagi jam 7 pak.” Jawab salah satu
mahasiswi itu, “Maaf, bisakah kami berada di sini sejam lagi? Kami yakin
kami akan menyelesaikannya sebentar lagi.”
“Baik, kalau begitu
ada baiknya aku menemani kalian di sini sampai tugas kalian selesai,”
jawab satpam tersebut, “Aku akan berdiri di sini untuk memastikan kalian
aman.”
Kedua gadis itu merasa sangat berterima kasih pada
satpam tersebut. Mereka bisa menyesaikan tugas mereka tanpa takut suatu
apapun karena satpam tersebut berjaga di belakang mereka. Hingga saat
mereka akan menulis kesimpulan, tiba-tiba ...
“Tok ...”
Salah
satu gadis tersebut menjatuhkan pensilnya. Pensil itu menggelinding
hingga ke dekat tempat dimana satpam itu berdiri. Ketika gadis itu
membungkuk untuk mengambil pensil tersebut, ia melihat sesuatu yang
sangat menakutkan.
Dalam keadaan ketakutan, gadis itu memungut pensilnya dan segera mengepaki barang-barangnya.
“Ayo kita pulang!” kata gadis itu pada temannya.
“Kenapa, kita kan belum selesai?”
“Pokoknya kita pulang sekarang!” gadis itu memaksa.
“Tidak! Aku mau menyelesaikannya dulu.”
“Terserah
kamu lah.” Ia segera pergi dari sana dengan terburu-buru, tanpa
sedikitpun menoleh pada satpam itu. Dengan terpaksa ia meninggalkan
temannya itu sendirian di sana bersama petugas keamanan itu.
Dengan
keheranan dan agak kesal, gads satunya meneruskan pekerjaannya. Dua
menit kemudian, telepon genggamnya berbunyi. Ada pesan SMS masuk dari nomor temannya yang barusan pergi itu.
“Jatuhkan pena ke belakangmu lalu ambil. Kamu akan mengerti.”
Gadis itu kebingunan menerima SMS, tapi tetap saja ia melakukannya. Ia menjatuhkan penanya dan membungkuk untuk mengambilnya.
Lalu iapun melihat sesuatu yang sangat mengerikan.
Kaki sang satpam itu melayang tanpa sedikitpun menyentuh tanah.
Gadis
itu hendak berteriak karena ketakutan, namun ia menutup erat mulutnya
dengan kedua tangannya. Setelah menenangkan dirinya, iapun menaruh
kembali penanya ke atas meja lalu segera mengepaki barang-barangnya.
“Kamu mau pulang? Bukannya tugasmu belum selesai?”
Suara sang satpam itu membuat gadis itu bergidik ngeri.
“Ya...ya
pak, tapi saya harus pulang...tadi ada SMS ada ibu saya menyuruh saya
segera pulang...” gadis itu mencoba menyembunyikan ketakutannya.
Saat gadis itu hendak pergi, satpam itu mendekat dan membungkuk di belakang gadis itu.
Ia berbisik tepat di telinga gadis itu.
“Jadi kamu pulang bukan karena kamu tahu aku ini apa?”
( 2 )
“HAVE YOU EVER WASH YOUR DOLL?”
“APA KAMU PERNAH MENCUCI BONEKAMU?”
(cerita ini adalah sebuah RIDDLE, but an easy one)
Catatan: postingan ini dimuat di 2channel (sebuah forum terkenal di Jepang)
[Apa kamu pernah mencuci bonekamu?]
35: Anonymous: 2007/08/14 (Tue) 10:38:56 ID:oPg8yp03
Apa kalian pernah mencuci boneka kalian?
Punyaku sudah agak berbau akhir-akhir ini.
36: Anonymous: 2007/08/14 (Tue) 10:59:33 ID: 7BmddTpa
Kau tak bisa mencuci boneka dari bahan soft vinyl
Tapi kau bisa menggunakan detergen tapi tak sebanyak untuk pakaian
Atau dry laundry saja
37: Anonymous: 2007/08/14 (Tue) 11:03:25 ID: Mp3cNp0
Atau mandi saja bersamanya hahaha
38: Anonymous: 2007/08/14 (Tue) 11:36:47 ID: ID:oPg8yp03
Tapi kondisinya sudah parah. Terakhir kali aku mencuci rambutnya, ada segumpal besar bagiannya lepas
41: Anonymous: 2007/08/14 (Tue) 13:48:56 ID: ID:oPg8yp03
Bola matanya lepas juga...padahal matanya besar dan sungguh indah.
Tapi aneh, kupikir mereka akan menggelinding seperti bola, tapi mereka malah terlihat seperti tomat yang busuk.
42: Anonymous: 2007/08/14 (Tue) 14:29:32 ID: 7BmddTpa
Apa kau yakin kau sedang membicarakan boneka?
48: Anonymous: 2007/08/14 (Tue) 14:56:01 ID: ID:oPg8yp03
Sial! Baunya tak hilang-hilang! Sial! Siaaaaal!!!!
( 3 )
“A BLACK JOKE”
“LELUCON SADIS”
Malam itu adalah malam yang dingin pada tanggal 1 April.
Seorang pria berdoa di depan ruang operasi.
“Ya Tuhan, tolong selamatkan istri dan anakku yang akan lahir.”
Istri
pria itu sedang menjalani bedah caesar. Namun kondisi istrinya sangat
lemah sehingga para dokterpun ragu bahwa ia akan selamat menjalani
prosedur tersebut.
Sepanjang malam, pria itu terus berdoa untuk istri dan anaknya yang belum kunjung lahir.
Waktu
terasa berjalan sangat lambat hingga akhirnya pintu operasi itu terbuka
dan sang dokter keluar dengan senyum lebar di wajahnya.
“Selamat atas kelahiran anak anda! Baik istri dan anda selamat!”
Wajah pria itu dipenuhi air mata kebahagiaan dan iapun segera masuk ke ruang operasi.
Namun yang ia lihat justru sebaliknya.
Istrinya
tergeletak tak bergerak di meja operasi, bersimbah darah. Begitu pula
bayinya, masih dengan tali pusar menempel, sama sekali tak bergerak di
atas perut ibunya.
“April Mop!!!” teriak sang dokter dari belakangnya.
( 4 )
“MMMMMMMMM....”
(cerita ini adalah sebuah RIDDLE)
Peristiwa ini terjadi di rumah yang masih aku tepati hingga saat ini.
Tempat
dimana aku tinggal tidak memiliki sejarah yang menyeramkan dan
keluargaku juga telah tinggal di sini selama beberapa generasi. Oleh
sebab itu, aku tak pernah membayangkan kejadian menakutkan seperti ini
bisa terjadi.
Tapi akhir-akhir, kapanpun aku sedang duduk di
ruang tamu, siang atau malam, aku selalu mendengar suara seorang wanita
bergumam,
“Mmmmmm...mmmmm....mmmmm....”
Walaupun tak ada siapapun di sana kecuali aku.
Awalnya suara itu terdengar lirih dan jauh, namun lama-kelamaan suara itu semakin dekat dan jelas terdengar,
“Mmmmmm...mmmmm....mmmmm....”
Suara itu makin mendekat dan mendekat ....
Jadi kapanpun aku mendengar suara itu, aku langsung memanjatkan doa secara berulang-ulang hingga suara itu akhirnya menghilang.
Cara itu selalu berhasil.
Suatu
hari aku membeli album terbaru dari band favoritku. Aku sangat
menantikan dan ketika sampai di rumah, aku segera memainkannya lewat headphone-ku.
Setelah aku selesai mendengarkan isi
albumnya hingga selesai, aku merasa sangat puas. Aku akhirnya membuka
headphone-ku dan tepat di telingaku aku mendengar suara,
“Mmmmmmmmmmmmmmmm....”
( 4 )
“WASHING FACE”
“MENCUCI MUKA”
(cerita ini adalah sebuah RIDDLE)
Waduh kacau, tanpa sadar hari sudah siang begini. Aku harus segera berangkat. Lima menit lagi sudah jam masuk kantor, namun aku belum mencuci wajahku. Jadi aku segera masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahku.
Aku membuka keran air dan
segera mencipratkan air ke wajahku. Kemudian aku menuang sabun ke
tanganku dan menggosoknya. Aku lalu menyebarkan busanya ke seluruh
wajahku sambil memijit-mijitnya pelan.
Suara air yang masuk ke dalam saluran air wastafel terdengar bergema hingga ke penjuru kamar mandi. Aku sendirian saat itu.
Setelah selesai menyabuni wajahku, aku segera meraih air untuk mencuci busanya.
Hah? Apa? Dimana airnya?
Waduh..waduh...sabunnya mulai masuk ke mataku. Bisa tambah perih jika aku tak segera membilasnya.
Kerannya...mana kerannya?
Aku berusaha mencari keran air dengan mata tertutup dengan meraba-raba wastafel.
Ah, ketemu! Ini dia kerannya.
Dengan perasaan lega aku membuka keran air dan airpun mulai mengalir keluar dengan deras.
Aku mencuci wajahku hingga bersih dan mengeringkannya (dengan lengan bajuku, soalnya aku tak punya pilihan lain).
Aku agak takut melihat ke arah cermin.
Aku belum bercukur juga, tapi tak apalah.
Akupun segera berlari, mencoba keluar dari kamar mandi secepat mungkin
( 5 )
“DADDY’S BACK”
“AYAH KEMBALI”
Linda
terbangun ketika ia mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Walaupun ia
sudah tak lagi tertidur, ia masih mencoba menutup matanya seerat
mungkin. Linda berharap kali ini ia akan mengira ia masih tidur
dan pergi. Namun suara langkah kaki itu tetap terdengar mendekati
dirinya yang tengah terbaring di tempat tidur. Tiap malam, bisik gadis itu pada dirinya sendiri. Setiap malam ia selalu datang ke kamarku. Kenapa ia tak bisa membiarkanku sendiri satu malam saja?
Pegas dari kasurnya serasa menjerit ketika ia duduk di sampingnya yang tengah terbaring di ranjang. Linda ingin menangis ketika ia
menaruh tangannya di kepala gadis itu dan mulai membelai rambutnya.
Ketika ayahnya membungkuk dan mencium keningnya, Linda masih bisa
mencium bau alkohol dalam napasnya.
“Jangan khawatir, sayang. Ayah mencintaimu. Karena itu ayah kembali dan takkan pergi lagi...” ia berbisik di telinga gadis itu.
Setetes
darah menetes dari bibir ayahnya. Napas Linda yang tersengal-sengal
mengkhianatinya. Kini ia tahu ia tak bisa lagi berpura-pura tertidur. Ia
membuka matanya dan melihat wajah ayahnya yang sudah separuh hancur
karena terbakar.
“Tapi ayah...” bisik Linda, air mata mulai mengalir di pipinya, “Kau sudah meninggal ...”